Ketua Dewan Pariwisata Hong Kong, YK Pang, dalam siaran resmi, Selasa (28/4), mengatakan, secara global setelah masa pandemik ini selesai, industri pariwisata akan menemukan formula barunya. Ia mengatakan, wisatawan akan menempatkan kondisi kesehatan publik di negara tujuan sebagai prioritas utama.
Selain itu, turis juga bakal punya standar tersendiri untuk tingkat kebersihan di hotel, area fasilitas umum, serta transportasi di negara tujuan. Nantinya, wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan rencana jarak pendek.
"Wisata bertema wellness jadi tren baru," ujar Pang.
Wisata wellness atau wellness tourism adalah wisata minat khusus yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh wisatawan. Setelah wisata domestik jadi primadona turis usai pandemi, baru setelah itu perjalanan internasional juga diprediksi kembali pulih.
Dewan Pariwisata Hong Kong memetakan strategi untuk menggerakkan lagi bisnis pariwisata usai pandemi. Pasar muslim dinilai jadi potensi untuk pariwisata Hong Kong, termasuk turis asal Indonesia.
Hong Kong nanti akan membuat program "Jelajah Hong Kong" yang ditujukan untuk konsumen muslim Tanah Air demi memulihkan pariwisata setempat. Berbagai layanan wisata ramah muslim akan dikembangkan untuk menyambut para turis muslim dari penjuru dunia.
Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong, Dane Cheng, menjelaskan, saat ini pihaknya telah menyusun rencana tiga fase untuk menghidupkan lagi pariwisata. Fase pertama saat ini merupakan upaya untuk mempersiapkan rencana pemulihan pariwisata.
Pada fase kedua Ketika pandemi mulai mereda, Hong Kong akan fokus terhadap pasar lokal untuk mempromosikan suasana positif, mendorong lagi daya tarik sebagai tujuan wisata. Promosi pun digencarkan agar wisatawan mancanegara tertarik berlibur ke sana.
"Pada fase ketiga, Dewan Pariwisata Hong Kong akan meluncurkan acara besar dan program kampanye pariwisata baru untuk membangun kembali citra," kata Cheng.
0 comments:
Post a Comment